duarrr!!! duarrr!!!
terdegar jelas pertempuran dalam batinku
layaknya tank perang dunia kedua
menyerukan dentuman meriam naluriku yang sangat rawan meledak
membumihanguskan hati dan paruku yang terbuat dari mesiu
apakah aku harus menghubunginya?
buakkk!!! buakkk!!
terasa sekali bagaimana kedua sisi otakku berselisih
mencoba menghakimi pilihan yang harus aku tentukan
antara rindu dan takut
antara ego dan hasrat
antara cinta dan benci
apa aku harus diam dan menunggu tanda perhatiannya?
dalam perang aku terdiam, menghela nafas, lalu beranjak pindah dari kursiku
yang sedari tadi kududuki sambil aku goyang seperti ombak
menyingkirkan debu diatas tanah yang kering karena hari yang terik
kulihat handphone merah jambuku
yang baru hari ini dipinjamkan temanku
sangat bisu...
berharap ia bergetar, menyelesaikan permasalahan rindu kaku ini
hingga mampu mengubah pandangan dunia hatiku yang bodoh
bak pemikiran einstein dan teori relativitasnya
tapi tetap tak peduli...
kuhela nafas panjang
kuambil gitar dan menyanyikan senandung kasih
tak bernada,tak berirama,tak harmonis
kucoba menyisipkan kata-kata perjalanan cinta kami yang tak sesuai rencana
melayangkan siul burung kenari sedang terjepit dedaunan pohon akasia
menaik turunkan nada yang jika dibayangkan layak laut dan gunung bedanya
mengiringinya dengan sedikit suara falseto setinggi-tingginya hingga benar benar fals
agar ia tau betapa tingginya cintaku padanya
kuputuskan...
malam ini akan kunyanyikan lagu ini untuknya
akan kuberi judul sesuai dengan namanya...
Home » Januari 2011